LAPORAN PENGETAHUAN BAHAN HASIL
PERTANIAN
PENGAMATAN STRUKTUR DAN SIFAT FISIK
SEREALIA
DISUSUN
OLEH:
MULYANSYAH
0910580819005
PUTRI NURUL HIKMAH
0910580819010
INDAH
0910580819002
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL
PERTANIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG
RAPPANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Keberadaan bahan pangan
diperlukan sepanjang masa sebagai hubungan pokok manusia sebelum sandang dan
papan. Keadaan demikian dapat dirunut sejak zaman primitif, pada masa ini
manusia dalam memperoleh pangan menempuh cara berladang berpindah-pindah. Pada
waktu itu, melimpahnya hasil pangan hanyalah bersifat sementara, bahkan dapat
dikatakan jarang sekali dialami. Tuntutan bahan pangan oleeh manusia semakin
hari semakin menignkat, baik jumlah maupun mutunya.dipihak lain produktivitas
tanaman pertanian waktunya sangat
terbatas, terbatasi oleh musim atau keberadaan alam sehingga produksinya hanya
dapat diperoleh pada waktu tertentu saja. Namun diberbagai pihak mungkin dapat
dikelompokkan komoditas berdasarkan jenis, bentuk atau struktur bahan dan pola
respirasi maupun komposisi kimia yang sebelumnya dapat merugikan produksi atau
yang menghasilkan.
Kebanyakan serealia merupakan anggota suku padi-padian dan disebut
serealia sejati. Anggota yang paling dikenal dan memiliki nilai ekonomi tinggi,
sehingga dikenal sebagai serealia utama adalah padi, jagung, dan gandum.
Beberapa tanaman pengahasil padi-padian juga sering disebut serealia semu
mencakup buckwheat, bayam biji, dan kinoa. Walaupun menghasilkan pati, tanaman
seperti sagu, ketela pohon, atau kentang tidak digolongkan sebagai serealia
karena bukan dipanen bulir atau bijinya. Serealia dibudidayakan secara
besar-besaran diseluruh dunia, melebihi semua jenis tanaman lain dan menjadi
sumber energi bagi manusia dan ternak. Di sebagian negaran berkembang, serealia
seringkali merupakan satu-satunya sumber karbohidrat. Serealia yaitu
biji-bijian dari famili rumput-rumputan (gramine) yang kaya dengan karbohidrat
sehingga merupakan makanan pokok manusia, campuran makanan ternak, dan bahan
baku industri yang menggukanan sumber karbohidrat.
Oleh karena itu, pada percobaann serealia baik mengetahui
struktur dan sifat fisik serealia perlu dilakukan.
B.
Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui
struktur berbagai jenis serealia
2. Mengetahui
sifat fisik serealia
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Pengertian
Serealia
Serealia merupakan bahan makanan yang berasal dari golongan
tanaman padi-padian yang ditanam untuk diambil bili/bulirnya. Jenis serealia
yang umum dijumpai di Indonesia adalah beras merah, beras putih, jagung, dan
gandum. Sedangkan di negara lain ada jenis oat, barley, rye, dan millet.
Kandunga gizi dalam serealia bervariasi, tergantung pada jenisnya. Salah satu
serealia yang memiliki nilai ekonomi paling tinggi yaitu gandum. Gandum
merupakan serealia yang paling banyak dijadikan bahan makanan pokok di berbagai
negara diolah menjadi roti, cake, biskuit, pastri, pasta, dan serealia sarapan
(Winarno,F.G. 2004)
B.
Jenis-Jenis
Serealia
Beras berasal dari gabah yang digiling. Mutu gabah juga
dipengaruhi oleh genetik tanaman, cuaca, waktu pemanenan, dan penanganan
pascapanen. Pemilihan beras merupakan ungkapan serela pribadi konsumen,
ditentukan oleh faktor subjektif dan dipengaruhi oleh lokasi, suku bangsa atau
etnis, lingkungan, pendidikan,status sosial ekonomi, jenis pekerjaan, dan
tingkat pendapatan. Beras yang mempunyai cita rasa nasi yang enak mempunyai
hubungan dengan selera dan preferensi konsumen serta akan menentukan harga
beras. Secara tidak langsung, faktor mutu beras diklasifikasikan berdasarkan
nama atau jenis (brand name) beras atau varietas padi. SNI untuk beras giling
bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya manipulasi mutu beras dipasaran,
terutama karena pengoplosan atau pencampuran antarkualitas atau antar varietas
(Silalahi, 2006).
Jagung (Zays mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia
yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di
Amerika Tengah dan Selatan jagung juga menjadi alternatif sember pangan di
Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan
Nusa Tenggara) juga menggunakan jaguung sebagai pangan pokok. Selain sebagai
sumber karbohidat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun
tongkolnya) diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal
dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari
tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa yang
dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfular. Jaagung yang telah direkayasa
genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi (Doddy Marta
Pratama.dkk, 2010).
C.
Standar
Mutu
Dalam
standarisasi mutu, dikenal empat tipe ukuran yaitu sangat panjang (lebih dari 7
mm), panjang (6-7 mm), sedang (5-5,9 mm) , dan pendek (kurang dari 5 mm).
Sedangkan berdasarkan bentuknya (perbandingan antara panjang dan lebar), beras
dapat dibagi menjadi empat tipe yaitu: lonjong (lebih dari 3), sedang
(2.4-3.0), agak bulat (2.0-2.39), dan bulat (kurang dari 2) (Sutrisno, 2009).
Biji
jagung secara botanis adalah sebuah biji Caryopsis,
yaitu biji kering yang mengandung sebuah benih tunggal yang menyatu dengan
jaringan – jaringan dalam buahnya. Endosperm merupakan bagian terbesar dari
biji jagung, yaitu sekitar 85%, hampir seluruhnya terdiri atas karbohidrat dari
bagian yang lunak (floury endosperm)
dan bagian yang keras (horny endosperm)
(Simpson, 2006).
Biji
jagung terdiri atas empat bagian utama, yaitu: kuliat luar (perikarp) (5%), lembaga (12%), endosperma (82%), dan tudung biji (tip cap) (1%) (Wilson, 1981).
BAB
III
PROSEDUR PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Praktikum mengenai Struktur Dan Sifat Fisik Serealia dilaksanakan
pada Hari Jumat, 13 Desember 2019, pada Pukul 13.00 WITA, praktikum ini
bertempat di Laboratorium Dasar Lantai 2 Fakutas Sains dan Teknologi Universitas
Muhammadiyah Sidenreng Rappang.
B.
Alat
dan Bahan
Alat yang dugunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Penggaris
2. Gelas
ukur 100 ml
3. Timbangan
Bahan yang digunakan
pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Beras
¼ Kg tiap kelompok
2. Jagung Pipil ¼ Kg tiap kelompok
C.
Prosedur
Kerja
Adapun prosedur kerja praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Warna
dan bentuk
Catat warma tiap-tiap
bahan dan gambar bentuk secara utuh.
2. Ukuran
Ukur panjang, lebar dan
tebal masing-masing bahan menggunakan penggaris
3. Berat
Timbang sebanyak 100
butir bahan dan nyatakan berat bahan dalam gram/100 butir
4. Densitas
kamba
Masukkan bahan kedalam
gelas ukur sampai volumenya mencapai 100ml. Usahakan pengisiannya sampai
benar-benar padat. Keluarkan semua baha dari gelas ukur dan timbang beratnya.
Nyatakan densitas kamba bahan dalam g/ml.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
Dari
hasil pengamatan praktikum ini, praktikan mendapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel
4.a.1 Data Pengamatan Sifat Fisik Beras
Parameter
|
Ulangan
|
||
1
|
2
|
3
|
|
Warna
|
Putih
|
Putih
|
Putih
|
Ukuran (mm)
|
7 x 2
|
7 x 2
|
6 x 2
|
Berat (g/100
butir)
|
1,8
|
1,9
|
1,5
|
Densitas kamba
(g/ml)
|
141, 7
|
89,1
|
86,5
|
Struktur Fisik
|
|||
Gambar
|
Sumber: Data
Primer Hasil Praktikum Pengetahuan Bahan Hasil Pertanian, 2019
Tabel
4.a.2. Data Pengamatan Sifat Fisik Jagung Pipil
Parameter
|
Ulangan
|
||
1
|
2
|
3
|
|
Warna
|
Jingga
|
Jingga
|
Jingga
|
Ukuran (mm)
|
9 x 7
|
9 x 6
|
7 x 5
|
Berat (g/100
butir)
|
16,2
|
15, 6
|
16, 7
|
Densitas kamba
(g/ml)
|
134, 7
|
89,2
|
87,1
|
Struktur Fisik
|
|||
Gambar
|
Sumber: Data Primer Hasil Praktikum Pengetahuan
Bahan Hasil Pertanian, 2019
B.
Pembahasan
Pada
praktikum ini serealia yang diuji adalah beras dan jagung pupil untuk diamati
struktur dan sifat fisiknya. Dari praktikum, diperoleh sampel beras memiliki warna putih, ukuran 7 x 2 mm;
berat 1,9 g/butir; serta densitas kambah 89,1 g/ml. Densitas kamba beras pada
kelompok kami menduduki posisi terberat kedua karena dalam memperhatikan
tingkat kepadatan mungkin masih ada celah agar bisa masih menambahkan beras.
Berdasarkan dalam teori beras yang kami ukur termasuk dalam tipe ukuran kedua
yaitu tipe panjang (6-7 mm), sedangkan bentuknya beras yang diamati termasuk
dalam tipe ketiga yaitu agak bulat (2.0-2.39). hasil yang kami peroleh
berdasarkan dengan teori dari Sutrisno (2009) Dalam standarisasi mutu, dikenal
empat tipe ukuran yaitu sangat panjang (lebih dari 7 mm), panjang (6-7 mm),
sedang (5-5,9 mm) , dan pendek (kurang dari 5 mm). Sedangkan berdasarkan
bentuknya (perbandingan antara panjang dan lebar), beras dapat dibagi menjadi
empat tipe yaitu: lonjong (lebih dari 3), sedang (2.4-3.0), agak bulat (2.0-2.39),
dan bulat (kurang dari 2).
Sedangkan untuk sampel jagung pupil,
jagung tersebut berwarna jingga berbentuk agak bulat dengan ukuran 9 x 6 mm;
berat 15,6 g/100 butir; serta densitas kambah 89,2 g/ml. Densitas kamba jagung
pupil pada kelompok kami menduduki posisi terberat kedua karena kemungkinan
ketika dimasukkan kedalam wadah masih terdapat ruang kosong. Menurut Wilson
(1998) biji jagung terdiri atas empat bagian utama, yaitu: kuliat luar (perikarp), lembaga, endosperma, dan
tudung biji (tip cap). Namun bagian
fisik jagung yang kami amati hanya kulit luar (perikarp) dan tudung (tip
cap). Hal ini disebabkan karena pada saat pengujian sampel, kami tidak
melakukan pengirisan pada sampel biji jagung pupil.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan struktur dan sifat fisik serealia (beras dan jagung) dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Beras
berbentuk agak bulat dan panjang, berwarna putih; ukuran 7 x 2 mm; berat 1,9
g/100 butir; densitas kamba 89,1 g/ml.
2. Bagian
terluar dari biji jagung pupil adalah perikarp dan tudung biji. Jagung pupil
berwarna jingga, dengan ukuran 9 x 6 mm; berat 15,6 g/100 butir; serta densitas
kamba 89,2 g/ml.
B.
Saran
Sebaiknya
pada praktikum berlangsung praktikan memahami prosedur dengan benar dan lebih
teliti agar mendapatkan hasil pengamatan dan perhitungan yang benar. pada saat
perhitungan berat serealia diharapkan untuk tetap konsentrasi dan pada saat
pengujian densitas kamba dan pengukuran tiap serealia dibutuhkan ketelitian
agar biji serealia yang diamati dapat diperoleh hasil yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Pratama,
Doddy Marta. 2010. Dasar-Dasar Agronomi Jagung Manis.
http://prayudimarta.wordpress.com/laporan-praktikum-serealia-tanaman-jagung (Diakses pada
tanggal 03 Desember 2019).
Silalahi,
Jansen. 2006. Makanan Fungsional. Penerbit Kanisius: Yokyakarta.
Simpson,
M. G. 2006. Sistematika Pabrik. Publivasi Pers Akademik Elservier. London.
Sutrisno, Edi.
2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wilson, C. M.
1981. Variasi Dalam Protein Endosperma Jagung Larut (Zea mays L.) Pada Keturunan Yang Terdeteksi Oleh Elektroforesis Gel Disc. Sereal. 58 (5): 401-408.
Winarwo F.G.
2002. Kimia pangan dan gizi. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar