Rabu, 11 Maret 2020

Laporan Praktikum Pengetahuan Bahan Hasil Pertanian/PENGAMATAN STRUKTUR DAN SIFAT FISIK UMBI-UMBIAN

LAPORAN PENGETAHUAN BAHAN HASIL PERTANIAN
PENGAMATAN STRUKTUR DAN SIFAT FISIK UMBI-UMBIAN




DISUSUN OLEH:
MULYANSYAH
0910580819005
PUTRI NURUL HIKMAH
0910580819010
INDAH
0910580819002


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
2019




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
      Bumi Indonesia terdiri dari tanah-tanah pertanian yang subur, dengan pengolahan yang baik sesuai dengan yang dianjurkan oleh para pakar pertanian akan mampu berproduksi bila ditanami sejenis atau beberapa jenis tanaman yang memang telah tumbuh di bagian bumi ini sendiri, di daerah-daerah tropis lainnya bahkan juga tanaman yang tumbuh di daerah-daerah subtropis dan sementara tanaman yang berasal dari daerah dingin. Jadi selain buah-buahan, sayur-sayuran, umbi-umbian pun merupakan bahan pangan yang potensial dapat mencukupi kebutuhan pangan penduduk Indonesia yang dapat di usahakan di bumi Indonesia sendiri, bahkan kelebihannya dapat diekspor guna mencukupi kebutuhan bahan pangan dan industri di belahan-belahan bumi lainnya.
      Baik struktur maupun sifat masing-masing jenis umbi-umbian berbeda. Umbi akar banyak mengandung karbohidrat (tepung) dan air. Pada umbi akar ini bagian dalam sebenarnya pembuluh xylem yang diselubungi oleh lapisan kambiun. Itu sebabnya bagian dalamnya keras meskipun banyak mengandung banyak air. Pada bagian luar umbi, terdapat lapisan gabus, yaitu sel-sel yang mati. Baik kulit luar maupun maupun sel-sel gabus ini berfungsi melindungi bagian dalam umbi. Dinding sel umbi akar, baik yang merupakan xilem, kambium, sklerenkim dengan sel-sel gabus banyak mengandung selulosa. Beberapa macam umbi-umbian, yaitu umbi akar,umbi batang dan umbi daun. Umbi akar merupakan bagian akar atau batang yang digunakan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, yag termasuk umbi akar misalnya ubi kayu, sedangkan ubi jalar dan kentang merupakan umbi batang.
      Umbi- umbian itu kemudian dapat diproses menjadi tepung. Dalam bentuk tepung, umbi-umbian dapat difortifikasi dengan berbagai zat gizi yang diinginkan. Bentuk tepung juga mempermudah dan memperlama penyimpanan hingga dapat tahan berbulan-bulan, bahkan hingga tahunan. Selain itu, dalam bentuk tepung akan mempermudah pengguna mengolahnya menjadi berbagai jenis makanan siap saji dan menyesuaikannya denga selera yang disukai.
B.     Tujuan Praktikum
      Pada praktikum yang akan dilakukan bertujuan untuk mengamati struktur dan sifat fisik berbagai jenis umbi-umbian.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.     Ubi Kayu
      Ubi kayu adalah sayuran pokok penting karena kontribusinya yang tinggi sebagai sumber kalori harian bagi jutaan orang. Seluruh produksi ubi kayu terutama ada di negara berkembang, dan sebagian terbesar berasal dari pertanian kecil, yang sering memiliki lahan yang diolah seadanya. Ubi kayu bagi penduduk pedesaan miskin, menjadi tanaman tumpuan, bahkan juga selama musim kemarau. Toleransi terhadap kekeringan, dan periode panen yang fleksibel, menjadikan ubi kayu sebagai tanaman pangan cadangan yang sangat bernilai bagi penduduk miskin (Rubatzky, 1998).
      Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, dalam bahasa Inggris bernama cassava, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran (Anonim, 2007).
      Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan dilemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia (Anonim, 2007).
      Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin (Anonim, 2007).
B.     Ubi Jalar
      Ubi jalar termasuk famili convolvulaceae dan merupakan tanaman palawija. Bentuk daunnya sangat bervariasi dari bentuk lonjong sampai bentuk seperti jari, dengan lekukan tepi yang banyak dan dalam. Bentuk ubi jalar biasanya bulat sampai lonjong dengan permukaan rata sampai tidak rata. Bentuk ubi yang ideal adalah lonjongn agak panjang dengan berat antara 200-250 gram per ubi. Ubi jalar dapat berwarna putih, kuning, orange, sampai merah bahkan ada yang berwarna kebiruan, violet atau berbintik-bintik biru. Ubi yang berwarna kuning, orange sampai merah banyak mengandung karotenoid yang merupakan precursor bagi vitamin A. Ubi jalar ini mengandung protein kadar rendah tetapi kualitas protein cukup baik dengan protein score 81. Timbunan kalori dalam ubi jalar berbentuk karbohidrat. (Rukmana, 2008).
      Tanaman ubi jalar berbatang lunak, berbentuk bulat, dan teras bagian tengah bergabus, batang ubi jalar beruas-ruas dan panjang satu ruas antara 1-3 cm dan setiap ruas ditumbuhi daun, akar, dan tunas atau cabang. Panjang batang utama beragam yaitu tergantung varietasnya, dan umumnya berkisar antara 2-3 meter untuk varietas ubi jalar merambat( Sutoro dan Minantyorini. 2003).
      Daun ubi jalar berbentuk bulat, menyerupai jantung (hati) atau seperti jari tengah, tertopang tangkai yang tegak. Tipe daun bervariasi antara rata, berlekuk dangkal dan menjari, ujung daun runcing atau tumpul. Warna daun bervariasi dari hijau tua sampai hijau kekuningan, warna tangkai daun dan tulang daun antara hijau sampai ungu,sesuai warna batangnya (Sarwono, 2005).





BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
      Pengataman struktur dan sifat fisik umbi-umbian dilaksanakan pada Hari Selasa, 13 November 2019, Pukul 13.00 WITA, praktikum ini bertempat di Laboratorium Dasar Lantai 2 Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
B.     Alat dan Bahan
      Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1.      Penggaris
2.      Pisau
3.      Timbangan
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1.      Ubi jalar
2.      Ubi kayu
C.    Prosedur Kerja
             Adapun prosedur kerja praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Bentuk
Gambar masing-masing jenis umbi secara utuh.
2.      Ukuran
Ukur panjang dan diameter atau tebal masing-masing jenis umbi dengan menggunakan penggaris.
3.      Berat
Timbang masing-masing jenis umbi dengan menggunakan timbangan untuk mengetahui kisaran beratnya.
4.      Warna
Catat warna kulit dan daging umbi dari masing-masing jenis.
5.      Pencoklatan
Amati perubahan warna yang terjadi setelah daging umbi diiris.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
      Dari praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
    Tabel 4.a.1. Data hasl pengamatan
Parameter Fisik
Kelompok
I
(Ubi Jalar)
II
(Ubi Kayu)
III
(Ubi Kayu)
Warna Kulit/Daging
Ungu/Putih Bintik Kuning
Kecoklatan/Putih
Kecoklatan/Putih Bersih
Ukuran (Cm)
16
21,5
9
Berat (Gram)
315,7
194,7
106
Pencoklatan
Putih Bintik Kuning
Coklat
Coklat
Diameter (Cm)
7
4,7
4,5
Tebal (Cm)
7
4,7
4,5










Sumber: Data primer hasil pengamatan struktur dan sifat fisik umbi-umbian 2019
B.     Pembahasan
      Dari pengamatan yang telah dilakukan dengan hasil dari bahan kelompok satu yaitu ubi jalar diperoleh warna kulit/daging ungu/putih bintik kuning, ukuran 16 cm, berat 315,7 gram, pencoklatan putih bintik kuning, berdiameter 7 cm dan tebal 7 cm.
      Pengamatan kelompok dua menggunakan bahan yaitu ubi kayu diperoleh hasil warna kulit/daging kecoklatan/putih, ukuran 21,5 cm, berat 194,7 gram, pencoklatan yaitu coklat, berdiameter 4,7cm dan tebal 4,7cm.
      Dari hasil kelompok tiga menggunakan bahan yang sama dengan kelompok dua tetapi berbeda sampel dan diperoleh hasil yaitu warna kulit/daging kecoklatan/putih bersih, ukuran 9 cm, berat 106 gram, pencoklatan yaitu coklat, berdiameter 4,5 cm dan tebal 4,5 cm.
      Dari hasil pengataman yang telah dilakukan mendapatkan hasil yang sama yang sama dengan teori dari Anonim (2007) yang mengatakan, merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan dilemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia. Data yang diperoleh yang sama dengan teori yaitu daging umbi yang berwarna putih.
       


BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
      Dari praktikum diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Dari pengamatan ubi kayu diperoleh hasil warna kulit/daging kecoklatan/putih, ukuran 21,5 cm, berat 194,7 gram, pencoklatan yaitu coklat, berdiameter 4,7cm dan tebal 4,7cm.
2.      Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan dilemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia. Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.
B.     Saran
      Saran saya yaitu untuk mendapatkan data dan pemahaman yang baik dan benar, lakukanah kegiatan praktikum ini dengan serius. Selanjutnya penggunaan alat agar lebih teliti sehingga dapat diperoleh data yang lebih akurat.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Singkong. www.wikipedia.org.
            (Diakses Tanggal 10 Desember 2019)

Rubatzky, E, Vincent, Yamaguchi, Mas. 1998. Sayuran Dunia I Edisi Kedua Institut Teknologi                         Bandung: Bandung

Rukmana. 2008. Alternatif Beras Yang Baik dan Melimpah.
            (Diakses Tanggal 10 Desember 2019)

Sutoro Dan Minantyorini. 2003. Karakterisasi Ukuran Dan Bentuk Unbi Plasma Nutfah Ubi Jalar. Balai Penelitian Bioteknologi Dan Sumber Daya Genetik Pertanian. Bogor.

Sarwono, B. 2005. Ubi Jalar. Jakarta: Penebar Swadaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan Praktikum Pengetahuan Bahan Hasil Pertanian/PENGAMATAN MUTU BERAS

LAPORAN PENGETAHUAN BAHAN HASIL PERTANIAN PENGAMATAN MUTU BERAS DISUSUN OLEH: MULYANSYAH 0910580819005 PUTRI NUR...