PENGAMATAN STRUKTUR DAN SIFAT FISIK
UMBI-UMBIAN
DISUSUN
OLEH:
MULYANSYAH
0910580819005
PUTRI NURUL HIKMAH
0910580819010
INDAH
0910580819002
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL
PERTANIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG
RAPPANG
2019
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bumi Indonesia terdiri dari tanah-tanah pertanian yang subur,
dengan pengolahan yang baik sesuai dengan yang dianjurkan oleh para pakar
pertanian akan mampu berproduksi bila ditanami sejenis atau beberapa jenis
tanaman yang memang telah tumbuh di bagian bumi ini sendiri, di daerah-daerah
tropis lainnya bahkan juga tanaman yang tumbuh di daerah-daerah subtropis dan
sementara tanaman yang berasal dari daerah dingin. Jadi selain buah-buahan,
sayur-sayuran, umbi-umbian pun merupakan bahan pangan yang potensial dapat
mencukupi kebutuhan pangan penduduk Indonesia yang dapat di usahakan di bumi
Indonesia sendiri, bahkan kelebihannya dapat diekspor guna mencukupi kebutuhan
bahan pangan dan industri di belahan-belahan bumi lainnya.
Baik struktur maupun sifat masing-masing jenis umbi-umbian
berbeda. Umbi akar banyak mengandung karbohidrat (tepung) dan air. Pada umbi
akar ini bagian dalam sebenarnya pembuluh xylem yang diselubungi oleh lapisan
kambiun. Itu sebabnya bagian dalamnya keras meskipun banyak mengandung banyak
air. Pada bagian luar umbi, terdapat lapisan gabus, yaitu sel-sel yang mati.
Baik kulit luar maupun maupun sel-sel gabus ini berfungsi melindungi bagian
dalam umbi. Dinding sel umbi akar, baik yang merupakan xilem, kambium,
sklerenkim dengan sel-sel gabus banyak mengandung selulosa. Beberapa macam
umbi-umbian, yaitu umbi akar,umbi batang dan umbi daun. Umbi akar merupakan
bagian akar atau batang yang digunakan sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan, yag termasuk umbi akar misalnya ubi kayu, sedangkan ubi jalar dan
kentang merupakan umbi batang.
Umbi- umbian itu kemudian dapat diproses menjadi tepung. Dalam
bentuk tepung, umbi-umbian dapat difortifikasi dengan berbagai zat gizi yang
diinginkan. Bentuk tepung juga mempermudah dan memperlama penyimpanan hingga
dapat tahan berbulan-bulan, bahkan hingga tahunan. Selain itu, dalam bentuk
tepung akan mempermudah pengguna mengolahnya menjadi berbagai jenis makanan
siap saji dan menyesuaikannya denga selera yang disukai.
B.
Tujuan
Praktikum
Pada praktikum yang akan dilakukan bertujuan untuk mengamati
struktur dan sifat fisik berbagai jenis umbi-umbian.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Ubi Kayu
Ubi kayu adalah sayuran pokok penting
karena kontribusinya yang tinggi sebagai sumber kalori harian bagi jutaan
orang. Seluruh produksi ubi kayu terutama ada di negara berkembang, dan
sebagian terbesar berasal dari pertanian kecil, yang sering memiliki lahan yang
diolah seadanya. Ubi kayu bagi penduduk pedesaan miskin, menjadi tanaman
tumpuan, bahkan juga selama musim kemarau. Toleransi terhadap kekeringan, dan
periode panen yang fleksibel, menjadikan ubi kayu sebagai tanaman pangan
cadangan yang sangat bernilai bagi penduduk miskin (Rubatzky, 1998).
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, dalam
bahasa Inggris bernama cassava, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika
dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok
penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran (Anonim, 2007).
Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata
bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong
yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi
singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan dilemari pendingin. Gejala
kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam
sianida yang bersifat racun bagi manusia (Anonim, 2007).
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat
miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong
karena mengandung asam amino metionin (Anonim, 2007).
B.
Ubi
Jalar
Ubi jalar termasuk famili convolvulaceae dan merupakan tanaman palawija.
Bentuk daunnya sangat bervariasi dari bentuk lonjong sampai bentuk seperti
jari, dengan lekukan tepi yang banyak dan dalam. Bentuk ubi jalar biasanya
bulat sampai lonjong dengan permukaan rata sampai tidak rata. Bentuk ubi yang
ideal adalah lonjongn agak panjang dengan berat antara 200-250 gram per ubi. Ubi
jalar dapat berwarna putih, kuning, orange, sampai merah bahkan ada yang
berwarna kebiruan, violet atau berbintik-bintik biru. Ubi yang berwarna kuning,
orange sampai merah banyak mengandung karotenoid yang merupakan precursor bagi
vitamin A. Ubi jalar ini mengandung protein kadar rendah tetapi kualitas
protein cukup baik dengan protein score 81. Timbunan kalori dalam ubi jalar
berbentuk karbohidrat. (Rukmana, 2008).
Tanaman ubi jalar berbatang lunak, berbentuk bulat, dan teras bagian
tengah bergabus, batang ubi jalar beruas-ruas dan panjang satu ruas antara 1-3
cm dan setiap ruas ditumbuhi daun, akar, dan tunas atau cabang. Panjang batang
utama beragam yaitu tergantung varietasnya, dan umumnya berkisar antara 2-3
meter untuk varietas ubi jalar merambat( Sutoro dan Minantyorini. 2003).
Daun ubi jalar berbentuk bulat, menyerupai jantung (hati) atau seperti
jari tengah, tertopang tangkai yang tegak. Tipe daun bervariasi antara rata,
berlekuk dangkal dan menjari, ujung daun runcing atau tumpul. Warna daun bervariasi
dari hijau tua sampai hijau kekuningan, warna tangkai daun dan tulang daun
antara hijau sampai ungu,sesuai warna batangnya (Sarwono, 2005).
BAB
III
PROSEDUR
PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Pengataman struktur dan sifat fisik umbi-umbian dilaksanakan
pada Hari Selasa, 13 November 2019, Pukul 13.00 WITA, praktikum ini bertempat
di Laboratorium Dasar Lantai 2 Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Muhammadiyah Sidenreng Rappang
B.
Alat
dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Penggaris
2. Pisau
3. Timbangan
Bahan-bahan yang
digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Ubi
jalar
2. Ubi
kayu
C.
Prosedur
Kerja
Adapun
prosedur kerja praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Bentuk
Gambar masing-masing jenis umbi secara utuh.
2. Ukuran
Ukur panjang dan
diameter atau tebal masing-masing jenis umbi dengan menggunakan penggaris.
3. Berat
4. Warna
Catat warna kulit dan
daging umbi dari masing-masing jenis.
5. Pencoklatan
Amati perubahan warna
yang terjadi setelah daging umbi diiris.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
Dari praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.a.1. Data hasl pengamatan
Parameter
Fisik
|
Kelompok
|
||
I
(Ubi
Jalar)
|
II
(Ubi
Kayu)
|
III
(Ubi Kayu)
|
|
Warna Kulit/Daging
|
Ungu/Putih Bintik Kuning
|
Kecoklatan/Putih
|
Kecoklatan/Putih Bersih
|
Ukuran (Cm)
|
16
|
21,5
|
9
|
Berat (Gram)
|
315,7
|
194,7
|
106
|
Pencoklatan
|
Putih Bintik Kuning
|
Coklat
|
Coklat
|
Diameter (Cm)
|
7
|
4,7
|
4,5
|
Tebal (Cm)
|
7
|
4,7
|
4,5
|
Sumber: Data primer hasil pengamatan struktur dan sifat fisik umbi-umbian 2019
B.
Pembahasan
Dari pengamatan yang
telah dilakukan dengan hasil dari bahan kelompok satu yaitu ubi jalar diperoleh
warna kulit/daging ungu/putih bintik kuning, ukuran 16 cm, berat 315,7 gram,
pencoklatan putih bintik kuning, berdiameter 7 cm dan tebal 7 cm.
Pengamatan kelompok dua menggunakan bahan yaitu ubi kayu
diperoleh hasil warna kulit/daging kecoklatan/putih, ukuran 21,5 cm, berat
194,7 gram, pencoklatan yaitu coklat, berdiameter 4,7cm dan tebal 4,7cm.
Dari hasil kelompok tiga menggunakan bahan yang sama dengan
kelompok dua tetapi berbeda sampel dan diperoleh hasil yaitu warna kulit/daging
kecoklatan/putih bersih, ukuran 9 cm, berat 106 gram, pencoklatan yaitu coklat,
berdiameter 4,5 cm dan tebal 4,5 cm.
Dari hasil pengataman yang telah dilakukan mendapatkan hasil
yang sama yang sama dengan teori dari Anonim (2007) yang mengatakan, merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan
fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari
jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau
kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan
dilemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap
akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Data yang diperoleh yang sama dengan teori yaitu daging umbi yang berwarna
putih.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari praktikum diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dari
pengamatan ubi kayu diperoleh hasil warna kulit/daging kecoklatan/putih, ukuran
21,5 cm, berat 194,7 gram, pencoklatan yaitu coklat, berdiameter 4,7cm dan
tebal 4,7cm.
2.
Merupakan
umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm
dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging
umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan
meskipun ditempatkan dilemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan
keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun
bagi manusia. Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun
sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun
singkong karena mengandung asam amino metionin.
B.
Saran
Saran saya yaitu untuk mendapatkan data dan
pemahaman yang baik dan benar, lakukanah kegiatan praktikum ini dengan serius.
Selanjutnya penggunaan alat agar lebih teliti sehingga dapat diperoleh data
yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
(Diakses Tanggal 10 Desember 2019)
Rubatzky, E, Vincent,
Yamaguchi, Mas. 1998. Sayuran Dunia I Edisi Kedua Institut Teknologi Bandung: Bandung
Rukmana.
2008. Alternatif Beras Yang Baik dan Melimpah.
(Diakses Tanggal 10 Desember 2019)
Sutoro
Dan Minantyorini. 2003. Karakterisasi Ukuran Dan Bentuk Unbi Plasma Nutfah Ubi
Jalar. Balai Penelitian Bioteknologi Dan Sumber Daya Genetik Pertanian. Bogor.
Sarwono, B. 2005. Ubi
Jalar. Jakarta: Penebar Swadaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar