Rabu, 11 Maret 2020

Laporan Praktikum Pengetahuan Bahan Hasil Pertanian/PENGAMATAN SIFAT FISIK BUAH DAN SAYUR


LAPORAN PENGETAHUAN BAHAN HASIL PERTANIAN
PENGAMATAN SIFAT FISIK BUAH DAN SAYUR





DISUSUN OLEH:
MULYANSYAH
0910580819005
PUTRI NURUL HIKMAH
0910580819010
INDAH
0910580819002


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
2019




BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kebutuhan gizi manusia, diperolehlah sumber makanan dari tumbuhan dan hewan. Panen bahan pangan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan, terjadi secara periodik, berkaitan dengan perputaran bumi mengelilingi matahari. Kesulitan lebih lanjut terjadi pada hasil bumi yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang mulai mengalami kerusakan segera sesudah panen, pemungutan atau pemotongan. Beberapa kerusakan yang terjadi sering disertai dengan pembentukan senyawa beracun, disamping hilangnya nilai gizi bahan pangan Pada umumnya kimia tanaman dan hewan memiliki banyak persamaan. Dalam hal ini diharapkan, dan memang sesungguhnya telah ditemukan, bahwa wujud kehidupan memerlukan unsur-unsur kimia yang sama. Struktur tanaman tertinggi terpenting yang digunakan sebagai bahan pangan ialah buah-buahan dan  biji – bijian kering. Dibandingkan dengan serealia dan tanaman bergula (tebu dan gula bit) bahan pangan sayur-sayuran diproduksi paling banyak dan biasanya produksinya geografis terbatas.
Buah-buahan adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benang sari. Pada umumnya bagian tanaman ini merupakan tempat biji. Dalam pengertian sehari-hari, buah diartikan sebagai semua produk yang dikonsumsi sebagai pencuci mulut, misalnya mangga, pepaya, pisang dan sebagainya.
Buah dan sayur merupakan jenis pangan yang mudah rusak karena kandungan airnya yang cukup tinggi sehingga memungkinkan bakteri dan mikroba lain tumbuh didalamnya dann hal ini bisa menurunkan mutu pangan. Penurunan mutu pangan tersebut disebabkan karena sayur dan buah setelah dipetik masih melakukan proses metabolisme dan aktivitas respirasi. Jaringan pada buah dan sayur yang telah dipetik aktif melakukan respirasi yang bertujuan untuk mempertahankan hidupnya dengan cara merombak pati  menjadi gula. Pada proses tersebut, dihasilkan air secara terus-menerus sehingga mengakibatkan kelayuan saat penyimpanan karena praktis tidak ada suplai air lagi. Salah satu cara untuk memperpanjang masa simpan buah dan sayur adalah dengan penyimpanan pada suhu rendah agar aktivitas mikroba, enzim, maupun respirasi dapat dihambat.
B.     Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui sifak fisik dari beberapa jenis buah dan sayur.
 


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pepaya
      Buah pepaya tergolong buah yang banyak digemari oleh masyarakat. Daging buahnya lunak dengan warna merah atau kuning, rasanya manis dan menyegarkan karena mengandung banyak air. Nilai gizi buah pepaya cukup tinggi karena banyak mengandung provitamin A dan vitamin C, juga mineral kalsium, selain itu dengan mengonsumsi buah pepaya ini akan memudahkan orang yang mengkonsumsi buang air besar (Kalie, 1999).
      Pepaya memiliki kandungan gizi yang lengkap, yang jarang terdapat pada buah-buahan lain. Disamping itu, buah pepaya juga merupakan sumber enzim papain dan pektin yang bernilai ekonomi sangat tinggi. Buah pepaya merupakan komoditas pertanian yang relatif murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat di segala lapisan. Sementara produk-produk olahan yang dihasilkan dari buah pepaya ini memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi dan banyak diminati oleh konsumen dalam dan luar negeri. Kondisi semacam ini sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Suprapti, 2005).
B.     Kacang Panjang
      Sebagian besar tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman tetraploid. Ada dua bentuk tanaman utama, yaitu tipe menjalar dengan pertumbuhan merayap atau menyebar dan tipe semak dengan pertumbuhan agak lebih tegak dan kurang menyebar (Tindal, 1983).
      Tanaman kacang panjang memilki akar dengan sistem perakaran tunggang. Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang. Sistem perakaran tanaman kacang panjang dapat menembus lapisan olah tanah pada kedalaman hingga 60 cm dan cabang-cabang akarnya dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp. Untuk mengikat unsur nitrogen (N2) dari udara sehingga bermanfaaat untuk menyuburkan tanah. Kacang panjang dapat menghasilkan 18 kg bintil akar/tahun atau setara dengan 400 kg pupuk urea (Mandiri, 2011).
C.    Klasifikasi
      Klasifikasi tanaman kacang panjang menurut Anto, (2013) sebagai berikut:
Divisi                     : Spermatophyta
Kelas                     : Angiospermae
Subkelas                : Dicotyledonae
Ordo                      : Rosales
Famili                    : Leguminoceae
Genus                    : Vigna
Spesies                  : Vigna sinensis L.
D.    Syarat Mutu
      Buah kacang panjang berbentuk polong, bulat, dan ramping, dengan ukuran panjang sekitar 10 - 80 cm. Polong muda berwarna hijau sampai keputih- 7 putihan, sedangkan polong yang telah tua berwarna kekuning-kuningan. Setiap polong berisi 8 - 20 biji (Samadi, 2003).
Menurut BSN (2009)  pepaya digolongkankan dalam 3 (tiga) kelas mutu, yaitu:
1.      Kelas super
            Pepaya bermutu paling baik (super) yaitu mencerminkan ciri varietas/tipe komersial, bebas dari kerusakan, kecuali kerusakan sangat kecil.
2.      Kelas A
            Pepaya bermutu baik yaitu mencerminkan ciri varietas/tipe komersial, dengan kerusakan kecil yang diperbolehkan sebagai berikut:
-  sedikit penyimpangan pada bentuk;
- sedikit kerusakan pada kulit buah (seperti memar akibat benturan, terbakar sinar matahari dan/atau kena getah).
- total kerusakan tidak lebih 10 % dari luas permukaan kulit dan tidak mempengaruhi daging buah.
3.      Kelas B
            Pepaya bermutu baik yaitu mencerminkan ciri varietas/tipe komersial dengan kerusakan yang diperbolehkan sebagai berikut:
- penyimpangan pada bentuk;
- penyimpangan warna;
- kerusakan pada kulit buah (seperti memar akibat benturan, terbakar sinar matahari dan atau kena getah);
- sedikit bekas serangan hama dan penyakit. - total kerusakan maksimum 15 % dari luas permukaan kulit dan tidak mempengaruhi daging buah.
      Menurut BSN (2009), ketentuan mengenai ukuran kode ukuran ditentukan berdasarkan bobot buah dengan bobot minimum buah 200 gram, sesuai dengan Tabel 2.1.
   Tabel 2.1. Kode ukuran berdasarkan bobot
Kode ukuran
Berat (gram)
1
> 2500
2
2001 – 2500
3
1501 – 2000
4
1101 – 1500
5
801 - 1100
6
701 - 800
7
601 - 700
8
501 - 600
9
 401 - 500
10
301 - 400
11
200 - 300









  Sumber: BSN, 2009






BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 28 November 2019, waktu 13:00 WITA, bertempat di Laboratorium Dasar Lantai 2 Fakultas Saintek UMS Rappang.
B.     Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1.      Penggaris
2.      Timbangan
3.      Pisau
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1.      Pepaya
2.      Kacang panjang
C.    Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja praktikum untuk buah adalah sebagai berikut:
1.      Warna, aroma dan rasa
Amati warna, aroma dam penampakan umum jenis bahan yang disediakan. Khusus untuk buah lakukan pencicipan untuk mengetahui rasanya.
2.      Bentuk
         Gambar semua bahan yang tersedia dan beri keterangan secukupnya pada gambar tersebut.
3.      Berat
           Timbang semua bahan yang telah disediakan dengan timbangan. Catat berat masing-masing.
4.      Ukuran
       Ukur  panjang, lebar dan tinggi/tebal masing-masing bahan dengan menggunakan penggaris, jangka sorong atau mikrometer sekrup.
5.      Kekerasan
          Lakukan pengamatan terhadap kekerasan bahan secara subjektif dengan cara dipijit menggunakan jari tangan
6.      Penampang Melintang Buah
         Potong melintang masing-masing buah, amati  dan gambarkan penampang melintangnya.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan buah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Buah
Tabel 2. Hasil Pengamatan Sifat Fisik Buah
Parameter Sifat Fisik
Kelompok
I
(Semangka)
II
(Pepaya)
III
(Mangga)
Warna
Merah muda
Hijau kekuningan
Hijau
Aroma
Aroma khas semangka
Aroma khas pepaya
Aroma khas mangga
Rasa
Manis (rasa khas semangka)
Manis (rasa khas pepaya)
Manis keasaman (khas mangga)
Berat
1 kg
1 kg
336,2 gram
Panjang
25,5 cm
28 cm
12 cm
Lebar
15,5 cm
14,5 cm
7 cm
Diameter
16 cm
15 cm
7,5 cm
Sumber : Data Primer Hasil Pengamatan Sifat Fisik Buah, 2019
2.      Sayur
Tabel 3. Hasil Pengamatan Sifat Fisik Sayuran
Parameter Sifat Fisik
Kelompok
I
(Wortel)
II
(Kacang Panjang)
III
(Bayam)
Warna
Jingga dengan bercak-bercak cokelat
Hijau muda
Hijau
Aroma
Aroma khas wortel
Aroma khas kacang panjang
Aroma khas daun bayam
Berat
75,5 gram
22,6 gram
2,2 gram
Panjang
11,5 cm
69,5 cm
16 cm
Lebar
3,5 cm
0,8 cmm
19 cm
Diameter
3 cm
0,7 cm
9 cm
Sumber : Data Primer Hasil Pengamatan Sifat Fisik Sayuran, 2019



B.     Pembahasan
      Menurut BSN (2009)  pepaya digolongkankan dalam 3 (tiga) kelas mutu, yaitu:
1.      Kelas super
            Pepaya bermutu paling baik (super) yaitu mencerminkan ciri varietas/tipe komersial, bebas dari kerusakan, kecuali kerusakan sangat kecil.
2.      Kelas A
            Pepaya bermutu baik yaitu mencerminkan ciri varietas/tipe komersial, dengan kerusakan kecil yang diperbolehkan sebagai berikut: - sedikit penyimpangan pada bentuk; - sedikit kerusakan pada kulit buah (seperti memar akibat benturan, terbakar sinar matahari dan/atau kena getah). - total kerusakan tidak lebih 10 % dari luas permukaan kulit dan tidak mempengaruhi daging buah.
3.      Kelas B
            Pepaya bermutu baik yaitu mencerminkan ciri varietas/tipe komersial dengan kerusakan yang diperbolehkan sebagai berikut: - penyimpangan pada bentuk; - penyimpangan warna; - kerusakan pada kulit buah (seperti memar akibat benturan, terbakar sinar matahari dan atau kena getah); - sedikit bekas serangan hama dan penyakit. - total kerusakan maksimum 15 % dari luas permukaan kulit dan tidak mempengaruhi daging buah.
Dari pengataman yang dilakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa buah yang kami amati yaitu buah pepaya termasuk dalam kelas A, dengan bobot yang termasuk dalam kode ukuran yang ke 5 yaitu 801-1100 gram






 BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
      Pepaya memiliki kandungan gizi yang lengkap, yang jarang terdapat pada buah-buahan lain. Disamping itu, buah pepaya juga merupakan sumber enzim papain dan pektin yang bernilai ekonomi sangat tinggi. Daging buahnya lunak dengan warna merah atau kuning, rasanya manis dan menyegarkan karena mengandung banyak air. Nilai gizi buah pepaya cukup tinggi karena banyak mengandung provitamin A dan vitamin C, juga mineral kalsium, selain itu dengan mengonsumsi buah pepaya ini akan memudahkan orang yang mengkonsumsi buang air besar. Buah kacang panjang berbentuk polong, bulat, dan ramping, dengan ukuran panjang sekitar 10 - 80 cm. Polong muda berwarna hijau sampai keputih- 7 putihan, sedangkan polong yang telah tua berwarna kekuning-kuningan. Setiap polong berisi 8 - 20 biji.
B.     Saran
      Saran saya yaitu untuk mendapatkan data dan pemahaman yang baik dan benar, lakukanah kegiatan praktikum ini dengan serius. Pahami cara menggunakan alat sebulum praktikum. Pelajari terlebih dahulu materi tentang apa yang akan dipraktikumkan. Teliti dalam melihat nilai yang diperoleh dari pengukuran agar memperoleh hasil yang lebih baik dan akurat serta mengikuti apa yang diistruksikan oleh asisten agar praktikum berjalan dengan lancar.



DAPTAR PUSTAKA
Anto, Astri. 2013. Teknologi Budidaya Kacang Panjang. Penyuluhan Pertanian BPTP. Kalimantan             Tengah.

Badan Standardisasi Nasional. 2009. Standar Nasional Indonesia Pepaya. SNI 4230:2009. Badan               Standardisasi Nasional. Jakarta.

Kalie, M. B. 1999. Bertanaman Pepaya. Penebar Swadaya. Jakarta.

Mandiri, T, K, T. 2011. Pedoman Bertanam Kacang Panjang. Nuansa Aulia, Bandung.

Samadi, B. 2003. Usaha tani kacang panjang. Kanisius. Yokyakarta.

Suprapti, L. 2005. Teknologi Pengolahan Pangan Tepung Tapioka Dan Pemanfaatannya. PT.                        Gramedia Pustaka: Jakarta.

Tindall, H. D. 1983. Sayuran Di Tropis. Mac Milan Press Ltd. London.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan Praktikum Pengetahuan Bahan Hasil Pertanian/PENGAMATAN MUTU BERAS

LAPORAN PENGETAHUAN BAHAN HASIL PERTANIAN PENGAMATAN MUTU BERAS DISUSUN OLEH: MULYANSYAH 0910580819005 PUTRI NUR...